Jurnal GelanTer - Dulu, waktu masih belum begitu
paham dengan agama, seya sering berpikir tentang fungsi jilbab, kare
wanita-wanita yang saya lihat memakai jilbab hanya pada saat-saat tertentu dan
tempat-tempat tertentu. Mindset tentang fungsi jilbab sering berubah-rubah. Pertam
sekali atau awal-awal saya mengenal cewek, Masih jarang yang memakai jilbab,
mayoritas yang memakai jilbab adalah mereka yang nggak neko-neko…. alim githu
lah,, dan itu pula yang membuat mindset saya waktu itu kalau lihat cewek yang
memakai jilbab, saya otomatis berpikir bahwa "wah,, dia kalau bergaul
nggak neko-neko..” tetapi ketika melihat ada teman yang juga memakai jilbab,
tetapi perilakunya tidak seperti teman-teman yang lain, dia lebih ceria,
bergaul dengan enaknya dengan teman laki-laki,maka saya berpikir bahwa teman
saya yang ini adalah pengecualian. Saya yang masih na’if waktu berpikr,, “wah,
boleh y,,? bisa y,,? Perempuann berjilbab jingkrak-jingkrak dan berperilaku
yang tidak kalem atau lemah lembut??”
Jaman itu kan emang masih sedikit
perempuan yang makai jilbab yang saya temui dalam keseharian saya. Jadi saya
pada waktu ittu berfikir bahwa hanya mereka yang benar-benar sudah paham
agamalah yang bakal memakai jilbab.
Waktu berlalu.
Semakin lama jumlah perempuan
yang memakai jilbab semakin banyak. Di keseharian saya saat ini sangat sering
melihat perempuan-perempuan memakai jilbab. Satu pemandangan yang cukup menarik
perhatian saya adalah pada ibu-ibu didesa yang rata-rata berusia sepuh atau
tua. Kalau sekitar lima belas tahun yang lalu mereka pergi ya hanya memakai
kebaya dan kain jarik, kemudian bersepeda untuk pergi kerja, sekarang
penampilannya sedikit berubah. Ditambah dengan jilbab, sementara kebaya dan
kain jariknya masih sama.
Fungsi jilbab menurut saya
menjadi berubah dalam kehidupan sosial. Kebanyakan ibu-ibu Muslim (termasuk Ibu
saya), yang kalau sekedar keluar dari rumah untuk belanja sayur di pedagang
keliling yang mangkal di depan rumah, mereka tidak akan memakai jilbab. Tapi
kalau pergi agak jauh atau pergi ke acara-acara pertemuan begitu, mereka akan
mengenakan jilbab. Saya belum pernah bertanya sih kepada mereka tentang mengapa
ada pembedaan pemakaian jilbab itu untuk di area publik dekat rumah dan yang
jauh dari rumah. Disini saya melihat jilbab punya fungsi sebagai alat identitas
dalam berinteraksi atau bergaul atau ntahlah, mungkin sesuatu alas an yang
belum terpikirkan oleh saya…
Tidak sedikit juga sekarang ini
ada beberapa institusi pendidikan mewajibkan siswi mereka yang Muslim untuk
memakai jilbab ketika ada di lingkungan sekolah atau kampus. Padahal kalau di
luar lingkungan sekolah atau kampus, para siswi ini adalah perempuan-perempuan
yang tidak berjilbab. Jilbab menjadi punya fungsi untuk penyeragaman.
Nah, fenomena yang baru adalah
dari para perempuan yang terjerat kasus-kasus hukum di Indonesia ini. Di
berbagai tayangan televisi kita bisa melihat para perempuan yang sebelumnya
tidak memakai jilbab, tiba-tiba ketika berhadapan dengan kasus hukum, hampir
semuanya memakai jilbab, atau kerudung, atau pula sampai memakai cadar. Entah
apa lagi alasan mereka memakai jilbab itu… Jilbab jadi punya fungsi untuk
menyembunyikan identitas? Atau pencitraan?
Fungsi yang paling akhir saya
temui ketika saya melihat berita tadi di sebuah televisi. Berita tentang joki
tes masuk Fakultas Kedokteran UGM. Disitu ditayangkan, semua perempuan yang
tertangkap, semuanya memakai jilbab! Hah! kaget juga saya. Kalau mereka itu
memakai jilbab sebagai lambang bahwa mereka adalah Muslimah yang mengikuti
peraturan Islam, lha ini kok secara berjamaah mereka melakukan praktik yang
tidak mencerminkan nilai-nilai Islam?
Ketika koran pagi di rumah telah
datang, saya membaca berita tentang joki tes masuk Fakultas Kedokteran itu.
Terjawab pertanyaan saya. Ternyata jilbab punya fungsi untuk menyembunyikan
alat komunikasi yang dipakai di telinga para joki tes perempuan itu. Seorang
ibu dari joki tes itu juga heran ketika melihat anaknya ada di kantor polisi
memakai jilbab, padahal sehari-harinya tidak memakai jilbab.
Yah, ternyata semakin tahun,
manusia semakin “kreatif” dalam memfungsikan jilbab.
Dari saya pribadi juga akhirnya
mempunyai perubahan mind set. Kalau dulu ketika melihat perempuan berjilbab
saya akan langsung berpikir “wah, alim nih.” Kalau sekarang? “tunggu dulu… apa
nih maksud dia memakai jilbab?” hehe
berikut saya tampilkan beberapa gambar yang berkaitan dengan JILBAB..
1. gambar berikut mungkinhanya kata puasa,, tapi sebenarnya yang lebih menarik itu adalah "sholat tapi tidak berjilbab"
2. nah kalau yang ini hanya sedikit pesan singkat j,,, (bukan sms lho y,,, hehe)
NB : gambar gambar ini hanya copas (copy paste, alias njiplak) dari internet.. hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar